Prediksi pasang surut (pasut) diatas berdasarkan data hasil pengamatan dengan alat pengamatan Automaic Weather Station (AWS) milik BMKG yang dilengkapi dengan peralatan pengukur ketinggian air laut (water level sensor).
Highest Astronomical Tide (HAT)
HAT merupakan ketinggian maksimum permukaan air laut yang dapat dicapai akibat kombinasi efek gravitasi Bulan dan Matahari. Nilai ini dihitung berdasarkan data pasang surut dalam jangka waktu yang panjang, biasanya lebih dari 18 tahun, untuk memastikan bahwa nilai puncaknya telah tercatat. HAT menjadi acuan penting dalam perencanaan struktur pesisir, seperti pelabuhan dan tanggul, guna mengantisipasi kemungkinan banjir akibat air laut pasang ekstrem.
Mean High Water Springs (MHWS)
MHWS adalah rata-rata ketinggian air laut saat pasang purnama (spring tide), yaitu ketika Bulan, Matahari, dan Bumi berada dalam satu garis lurus sehingga gaya tarik gravitasi lebih kuat. Pasang purnama terjadi setiap dua minggu sekali dan menghasilkan pasang yang lebih tinggi dari rata-rata. MHWS digunakan dalam perencanaan pesisir untuk menentukan batas pasang yang sering terjadi dan berdampak pada ekosistem serta infrastruktur di zona pantai.
Mean Sea Level (MSL)
MSL merupakan nilai rata-rata permukaan air laut dalam periode waktu tertentu, biasanya dihitung berdasarkan pengamatan harian selama bertahun-tahun. MSL sering digunakan sebagai referensi utama dalam berbagai studi oseanografi dan pemetaan topografi pesisir. MSL juga menjadi parameter penting dalam studi perubahan iklim, mengingat kenaikan muka air laut akibat pemanasan global dapat mempengaruhi nilai rata-rata ini dalam jangka panjang.
Mean Low Water Springs (MLWS)
MLWS adalah kebalikan dari MHWS, yaitu rata-rata ketinggian air laut saat surut purnama. Pada kondisi ini, air laut mencapai titik terendahnya akibat pengaruh gravitasi yang sama yang menyebabkan MHWS. MLWS menjadi acuan penting dalam navigasi laut, terutama untuk menentukan kedalaman minimum perairan di sekitar pelabuhan atau jalur pelayaran yang harus diperhitungkan oleh kapal dengan draft besar.
Lowest Astronomical Tide (LAT)
LAT adalah ketinggian minimum air laut yang tercatat berdasarkan perhitungan astronomis dalam periode tertentu. LAT sering digunakan sebagai referensi dasar dalam peta laut dan pemetaan batimetri. Karena LAT merupakan titik surut terendah yang bisa terjadi, nilai ini menjadi acuan dalam menentukan kedalaman minimal bagi kapal yang berlayar di perairan dangkal. Selain itu, LAT juga digunakan dalam konstruksi bangunan laut, seperti dermaga dan kanal navigasi, untuk memastikan struktur tersebut tetap berfungsi dalam kondisi surut ekstrem.