1. Definisi Sifat Hujan
Curah Hujan (mm) adalah ketinggian air hujan yang terkumpul dalam penakar hujan pada tempat yang datar, tidak menyerap, tidak meresap dan tidak mengalir. Unsur hujan 1 (satu) milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air hujan setinggi satu milimeter atau tertampung air hujan sebanyak satu liter.
Sifat Hujan bulanan merupakan perbandingan antara curah hujan yang terjadi (aktual) pada satu bulan terhadap nilai rata-rata curah hujan bulan yang bersangkutan. Berdasarkan Normalnya sifat hujan dibagi dalam 3 (tiga) katagori, yaitu :
- Atas Normal : jika nilai perbandingannya lebih dari 115%
- Normal : jika nilai perbandingannya antara 85% – 115%
- Bawah Normal : jika nilai perbandingannya kurang dari 85%
Berdasarkan Nilai Standar deviasinya sifat hujan dibagi menjadi 5 (lima) katagori yaiyu :
- Jauh Diatas Normal : X > Xr + 1,5 SD
- Atas Normal : Xr + 1,5 SD > X > Xr + 0,5 SD
- Normal : Xr + 0,5 SD > X > Xr – 0,5 SD
- Bawah Normal : Xr – 0,5 SD > X > Xr – 1,5 SD
- Jauh Dibawah Normal : X < Xr – 1,5 SD
Normal Curah Hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama 30 tahun berturut – turut yang periode waktunya dapat ditentukan secara bebas.
Standar Normal Curah Hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan pada masing-masing bulan selama 30 tahun berturut – turut yang periode waktunya sudah ditetapkan, yaitu:
1 Januari 1901 s/d 31 Desember 1930,
1 Januari 1931 s/d 31 Desember 1960,
1 Januari 1961 s/d 31 Desember 1990,
1 Januari 1971 s/d 31 Desember 2000,
1 Januari 1981 s/d 31 Desember 2010,
1 Januari 1991 s/d 31 Desember 2020, dan seterusnya.
2. Zona Musim (ZOM)
3. Batasan/Definisi Dasarian
Dasarian adalah masa selama 10 (sepuluh) hari. Dalam satu bulan dibagi menjadi 3 (tiga) dasarian, yaitu :
- Dasarian I : masa dari tanggal 1 sampai dengan 10
- Dasarian II : masa dari tanggal 11 sampai dengan 20
- Dasarian III : masa dari tanggal 21 sampai dengan akhir bulan.
4. Batasan/Definisi Awal Musim
satu dasarian(10 hari) jumlahnya lebih dari 50 mm, diikuti beberapa
dasarian berikutnya yangjuga lebih dari 50 mm. Sedangkan
awal musim kemarau ditandai dengan curah hujan selama satu
dasarian kurang dari 50 mm, diikuti dua atau lebih dasarian
berikutnya.
tiga (3) kategori anomali awal musim, yaitu:
- Maju, jika awal musim lebih cepat dari rata-ratanya.
- Sama jika awal musim sama dengan rata-ratanya.
- Mundur, jika awal musim lebih lambat dari rata-ratanya